- Candi Borobudur
Candi Buddha terbesar di abad ke-9 ini berukuran 123 x 123 meter, dan dianggap sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Candi ini terletak di Magelang, sekitar 2,5 jam dari Kota Solo. Memiliki 1.460 panel relief dan 504 patung Buddha di dalam kompleksnya, dan selesai dibangun berabad-abad sebelum Angkor Wat di Kamboja
- Keraton Kasunanan
Sebuah landmark yang sangat besar di kota ini. Istana ini merupakan rumah raja Jawa yang memerintah Jawa Tengah, berabad-abad yang lalu. Didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II (Sunan PB II) pada tahun 1744 sebagai pengganti Keraton/Kraton Kartasura yang hancur akibat Geger Pecinan 1743. Keraton ini sangat besar, berdiri di atas tanah seluas 54 hektar. Banyaknya arca, pusaka kerajaan, senjata kuno dan berharga serta “Menara Jagat” yang merupakan tempat bertemunya Dewi Laut merupakan sebagian dari kekayaan keraton ini.
- Puro Mangkunegaran
Istana yang sangat indah dan terawat dengan baik. Pembangunan Puro Mangkunegaran di Solo dapat ditelusuri hingga tahun 1757. Istana Mangkunegaran adalah gudang klasik seni dan budaya Jawa klasik. Beberapa harta karun yang tak ternilai harganya dapat ditemukan di perkebunan kerajaan ini yang diyakini berasal dari era kerajaan Majapahit (1293 M 1478) dan Mataram (1586 M 1755). Istana ini juga memiliki koleksi topeng tari yang indah, kostum wayang orang, wayang kulit dan wayang kayu, ikon-ikon religius, perhiasan, dan barang antik dan pusaka lainnya yang tak terhitung jumlahnya.
- Pasar Barang Antik Triwindu
Pasar loak tradisional yang menjual barang-barang antik. Pasar ini merupakan pasar barang antik yang sangat bagus dengan banyak barang etnik, kerajinan, dan barang antik lainnya. Di sini, pengunjung dapat menemukan pin, radio, keris, lampu, wayang kulit, mainan anak-anak, patung kayu atau perunggu, dan juga reproduksi barang antik. Menyusuri lorong-lorong pasar dengan barang-barang antik yang bertebaran di sisi kanan dan kiri akan membuat Anda serasa berada di surga barang antik.
- Situs Prasejarah Sangiran
Situs prasejarah penting yang mengungkapkan kehidupan manusia purba dalam evolusi. Pada tahun 1996, Sangiran telah diakui oleh United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai salah satu Situs Warisan Dunia. Hingga saat ini, 100 individu fosil Homo Erectus telah ditemukan di Sangiran. Jumlah ini mewakili lebih dari setengah populasi fosil Homo Erectus yang ada di dunia. Homo Erectus sendiri merupakan mata rantai yang hilang dari evolusi manusia dari manusia kera ke manusia modern.
- Candi Sukuh dan Candi Cetho
Candi Sukuh adalah candi Jawa-Hindu dari abad ke-15 yang terletak di lereng barat Gunung Lawu (3.000 kaki di atas permukaan laut). Candi ini memiliki relief tematik yang berbeda dari candi-candi lainnya, di mana kehidupan sebelum kelahiran dan pendidikan seksual adalah tema utamanya. Sedangkan Candi Cetho adalah candi hindu peninggalan masa akhir periode majapahit (abad ke-15) yang berada di ketinggian 1400m di atas permukaan laut. Hingga saat ini, kompleks candi ini digunakan oleh penduduk setempat yang beragama hindu sebagai tempat ibadah dan populer sebagai tempat suci bagi mereka yang menganut agama asli jawa/kepercayaan jawa (kejawen).
- Candi Prambanan
Mahakarya budaya Hindu dari abad kesepuluh. Bangunan ramping yang menjulang tinggi hingga 47 meter membuat arsitekturnya yang indah tak tertandingi. Pendirian candi ini telah memenuhi keinginan pendiri untuk menunjukkan kejayaan Hindu di Pulau Jawa. Candi Prambanan memiliki tiga candi utama di halaman utama, yaitu candi Wisnu, Brahma, dan Siwa, yang merupakan simbol Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Candi Prambanan juga memiliki panel-panel relief yang menggambarkan kisah Ramayana..
- Pasar Gedhe
Pasar Gede Harjonagoro adalah pasar tradisional di jantung kota Surakarta yang dibangun oleh Thomas Karten (arsitek Belanda yang terkenal). Dengan arsitektur yang menarik untuk menipu iklim tropis, pasar ini menyatu dengan penataan kota. Pasar Gede memiliki orientasi yang mengikuti sumbu linier Keraton Kasunanan. Di sini pengunjung dapat membeli buah-buahan, sayuran, daging, dan berbagai jenis makanan tradisional, serta menikmati kuliner tradisional Solo, seperti timlo dan dawet.
- Kampung Batik : Kampung Batik Laweyan and Kauman
Laweyan adalah salah satu pusat batik yang populer di Solo. Ada banyak sejarah yang tersisa di kampung ini hingga menjadi ikon Batik Solo sejak abad ke-19. Kampung Batik Kauman adalah pusat industri batik lainnya di Solo. Di tempat ini, ratusan lembar kain batik yang berusia lebih dari 35 tahun dipamerkan di beberapa sudut rumah kayu khas Jawa.
- Museum Batik W Danar Hadi
Semangat H. Santosa Doellah (pengusaha lokal) untuk melestarikan Batik, memicu ide untuk membangun sebuah museum batik. Di tempat ini, pengunjung dapat merasakan pengalaman seni Jawa yang terbaik, dengan mengamati proses pembuatan batik yang rumit atau menikmati seni pertunjukan tradisional Jawa yang disajikan di bangunan tua yang indah dengan kemegahan arsitektur tradisional Jawa, nDalem Wuryaningratan. Di galeri ini dipamerkan batik-batik antik yang dibuat pada masa sebelum dan selama pendudukan Belanda dan Jepang, hingga kemerdekaan Indonesia.