Sejarah Taman Satwa Taru Jurug
Letak geografis
Taman Satwa Taru Jurug terletak di tepi Sungai Bengawan Solo sekitar ±5 km dari balai Surakarta dengan ketinggian ±92 m dpl, dan luas 13,9 ha. Ini adalah 110 45′ 15” – 110 45’ 35” Bujur Timur dan 70’ 36” – 70’ 56” Lintang Selatan.
Sejarah
Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau yang sering dikenal dengan Kebun Binatang Jurug, merupakan salah satu tujuan wisata di Kota Solo, terletak di sebelah Timur Kawasan Solo, di tepi Sungai Bengawan Solo, berbatasan dengan Karang Anyar. Kabupaten TSTJ awalnya merupakan relokasi Kebun Binatang Sriwedari.
Kebun Binatang Sriwedari atau biasa disebut Bon Rojo atau Kebon Rojo (The Kings Garden) dibangun oleh Paku Buwono X pada tahun 1870.
Setelah Sinuhun Paku Buwono X meninggal pada tahun 1939, Kebun Binatang Sriwedari jumlah satwanya menurun drastis. Pada tahun 1986 kebun binatang ini diambil alih oleh Pemerintah Kota Surakarata dan dipindahkan ke Taman Jurug kemudian dikelola oleh Yayasan Bina Satwa Taruna. Sejak itu, Taman Jurug berubah menjadi Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ).
Pada tahun 1972, TSTJ dikelola oleh PT Bengawan Permai. TSTJ terletak di riad utama Surakarta-Surabaya. Itu sebabnya cukup mudah untuk sampai ke sana.
Taman Satwa Taru Jurug telah menjadi ikon Kota Solo. untuk hewan dan tanamannya. Ada banyak pohon besar yang rindang yang akan membuat momen berjalan Anda lebih nyaman.
Aneka hewan dapat mendidik anak-anak dan siswa untuk mengenal berbagai jenis hewan. Sambil mempelajari habitat hewan pengunjung juga dihibur dengan fasilitas taman ini seperti kereta mini, berkuda, menunggang unta, food center taman bermain anak, pertunjukan seni, pertunjukan musik dan festival budaya tahunan yang disebut “Syawalan”.