Sinar matahari menerobos lubang ventilasi di bunker Balai Kota Solo, akhir Juli 2018. Pancaran sinarnya langsung memantul menerangi bangunan bawah tanah yang gelap. Nuansa terang-gelap menciptakan efek dramatis saat dibingkai dalam layar kamera. Bunker ini terletak di sudut kantor Walikota Solo, tepatnya di bawah Gedung Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil berukuran 16 X 24 meter. Ditemukan pada tahun 2012, biaya proses restorasi mencapai Rp. 747,8 juta. Kini, bunker tersebut telah dibuka untuk umum.

Berdasarkan penelitian para arkeolog asal Jogjakarta, kemungkinan bunker tersebut dibangun pada tahun 1800-an. Struktur dan karakteristik bangunan yang muncul menunjukkan bahwa bangunan tersebut dibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Para arkeolog memperkirakan bunker tersebut digunakan untuk menyimpan uang milik Bank Belanda yang saat ini menjadi perwakilan Bank Indonesia Solo. Perkiraan lainnya adalah sebagai lokasi pertahanan atau perlindungan.

Diperkirakan masih ada bunker lain yang belum ditemukan sehingga total ada dua bunker yang berada di kompleks Balaikota Solo.

Meski bunker dibuka untuk umum secara gratis, Pemkot Solo akan terus mempercantik bunker tersebut agar bisa menjadi ikon wisata baru di Kota Bengawan. Penataan tersebut meliputi rencana pembangunan gazebo, serta pembuatan ornamen pendukung seperti diorama tentara. Sejumlah penjaga dikerahkan di sekitar bunker untuk mencegah perusakan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.