Purbo Asmoro

Purbo Asmoro

‘Dalang komplit’ menjadi salah satu julukan bagi dalang kenamaan yang sekarang tinggal di Surakarta, yaitu Purbo Asmoro Kemampuannya mengolah cerita, kelihaiannya menghidupkan karakter tokoh wayang kulit, kelincahannya dalam mengolah sabetan, kepandaiannya dalam mengupas ihwal wayang, dan ia pun bisa memainkan gamelan, menjadi dasar mengapa ia disebut ‘dalang komplit’ Purbo Asmoro dikenal sebagai seniman yang serba bisa

17 Desember 1961 silam, Purbo Asmoro lahir di dalam trah genealogi biologis keturunan keluarga seniman ternama di Pacitan, Jawa Timur Ayahnya, Sumarso adalah salah satu dalang laris kala itu Darah seorang dalang begitu terasa kental mengalir di dalam tubuh Purbo Asmoro lantaran kakeknya Suradi dan kakek buyutnya, Kromo, semuanya menggeluti dunia pedalangan Tak heran, jika Purbo ketika masih berusia sangat belia, ia sudah hafal nama-nama tokoh wayang dan beberapa cerita dalam pertunjukan wayang

Naluri kesenimanan Purbo Asmoro yang berada di lingkungan seni, sangat mendukung untuk mengasah kemampuannya di panggung pakeliran wayang kulit purwa. Menginjak usia 17 tahun, Purbo Asmoro sudah berani pentas di depan banyak penonton ketika ia mengikuti acara Lomba Dalang se-Jawa Tengah pada tahun 1992. Ia mengalahkan lawan-lawan lombanya. Bakatnya kian terasah lagi ketika ia memutuskan hijrah menuju utara Pacitan, yaitu kota Surakarta. Ia pun memilih sekolah di Konservatori, kini Sekolah Menengah Karawitan Indonesia atau SMKI jurusan pedalangan. Setelah lulus pada tahun  1982, Purbo Asmoro lantas melanjutkan kuliah di Akademi Seni Karawitan Indonesia atau ASKI dan mengambil jurusan pedalangan juga. Pada tahun 1986, Purbo muda lulus sarjana seni. Berbekal ilmu yang dikuasainya, ia menjadi dosen di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI), yang dulunya ASKI. Semasa menjabat menjadi dosen itu juga, Purbo Asmoro memutuskan untuk melanjutkan kuliah pascasarjana. Ketika melanjutkan sekolah pascasarjana, ia memilih mengambil studi Kajian Seni Pertunjukan di Universitas Gadjah Mada. Gelar Magister ia raih di tahun 2003.

Purbo Asmoro tak hanya pandai memainkan wayang, tapi ia juga mendalami ilmu kajian pedalangan. Purbo Asmoro menjadi dalang sejati, melanjutkan tali warisan dari sang ayah, kakek, dan buyutnya. Lantaran kepiawaiannya dalam bermain wayang, Purbo Asmoro mulai dikagumi oleh masyarakat luas. Meskipun namanya mulai melambung, dalang yang dikenal rendah hati ini masih gemar menonton wayang pakeliran dari dalang-dalang lainnya. Menurutnya, semua dalang mempunyai karakter dan keunggulan masing-masing, dari menonton banyak sumber inspirasi yang bisa digunakan untuk mengolah dan membuat alur drama lakon-lakon wayang yang ia mainkan menjadi lebih hidup. Selain menonton pakeliran dalang yang lain, Purbo Asmoro selalu memaknai hidup dan kehidupan yang kemudian diterapkan dalam membawakan lakon pada pertunjukan wayangnya. Menyajikan wayang sama halnya membawa nilai-nilai kemanusian untuk disampaikan kembali kepada masyarakat luas. Strategi inilah yang membuat Purbo Asmoro berhasil mencuri hati masyarakat dan pertunjukan wayangnya digandrungi banyak penonton.

Perjalanannya di dunia pedalangan tidak berhenti di negara Indonesia saja, Purbo Asmoro lantas membawa wayang ke berbagai penjuru dunia. Tercatat ia sudah pernah mementaskan wayang di Amerika, Inggris, Yunani, Jepang, Austria, Singapura, Bolivia, Thailand, dan negara lainnya. Purbo Asmoro berhasil membawa kesenian adiluhung ini berorientasi kepada masa depan sesuai dengan jamannya. Beberapa pengamat penalangan seperti Sumanto mengatakan bahwa Purbo Asmoro adalah dalang masa depan. Nilai-nilai yang tercermin pada pertunjukan pakelirannya, selalu berorientasi pada pandangan budaya masa kini, meskipun wujud pakelirannya tetap tradisi. Hingga saat ini Purbo Asmoro masih menjadi salah satu tokoh penting di dalam perkembangan dunia pewayangan. Ia juga menjadi pengurus Ganasini yaitu Lembaga Seni Pedalangan Indonesia. Selain itu, ia juga menjadi pengurus aktif di Yayasan Sesaji Dalang. Kini Purbo Asmoro tinggal di Kampung Gebang, Kelurahan Kadiripo, Kecamatan Banjarsari, Surakarta. Rumahnya terbuka lebar untuk siapa saja yang ingin belajar dan berdiskusi dengannya. Purbo Asmoro dikenal oleh masyarakat sekitar seorang yang sumeh, mudah bergaul, menyukai kesenian apapun.

Sumber : Senipedia.com

Tokoh Budaya