Wisata Religi Astana Oetara
Astana Oetara merupakan tempat pemakaman Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara VI beserta keluarga, kerabat dan pembantunya. Makam ini sudah ada sejak tahun 1928 saat jenazah Mangkunegara VI pertama kali disemayamkan di pemakaman ini. Ir. Soekarno yang kemudian menjadi Presiden Pertama Republik Indonesia dikenal sebagai arsitek Astana Oetara.
KGPAA Mangkunegara VI merupakan putra keempat dari Mangkunegara IV. Kanjeng Pangeran Arya (KPA) gelar Dhayaningrat disandangnya saat berusia 17 tahun. Setelah dikukuhkan sebagai Pangkasa Mangkunegaran menggantikan saudaranya Mangkunegara V, KPA Dhayaningrat bergelar KGPAA Mangkunegara VI, yang menurut tradisi keraton seharusnya gelar itu diberikan kepada putra Mangkunegara V.
Pada masa pemerintahan Candi Mangkunegaran berhasil memulihkan kebangkrutan ekonomi Candi Mangkunegaran pada masa pemerintahan Mangkunegara V. Selain itu, ia juga memungut pajak Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (perusahaan kereta api swasta Belanda) hingga ketika kolonial tidak mampu membayar kereta api Solo-Surabaya yang disita sebagai miliknya. Itu juga menjadi tonggak sikap anti-Belandanya. Kemudian, ia juga memperluas areal perkebunan tebu menjadi dua pabrik gula di Tasikmadu dan Colomadu.
Setelah putra mahkota cukup umur, dia secara sukarela melepaskan gelar itu sendiri.
Pada tahun 2014, kawasan Astana Oetara ditetapkan oleh Pemerintah Kota Surakarta sebagai Cagar Budaya.