GALABO (Pusat Kuliner Malam Solo)
Galabo merupakan singkatan dari Gladag Langen Bogan, sebuah kuliner malam di kota Solo. Sebelum bergeser, lokasinya berada di sebelah timur bundaran Gladag, tepatnya di Jalan Mayor Sunaryo di depan Beteng Trade Center dan Pusat Grosir Solo. Karena berada di kawasan jalan raya, Galabo tutup pada siang hari dan hanya buka pada malam hari. Setelah Juni 2018, Galabo ditempatkan di area parkir di sebelah selatan Benteng Vastenburg atau tepat di depan Pusat Grosir Solo (PGS). Lokasi baru ini dinilai lebih representatif karena tidak perlu menutup jalan.
Dibuka setiap hari mulai pukul 17.00. Hingga dini hari, New Galabo masih menyediakan berbagai makanan kekinian dan masakan tradisional yang melegenda seperti timlo, gudek ceker, sate dan lain sebagainya. Ikon kuliner Solo yang terkenal seperti Rawon Penjara, Tengkleng Bu Edi Pasar Klewer, hingga Satai Kere Yu Rebi bisa Anda temukan di sini.
Berbeda dengan Galabo lama, New Galabo memiliki konsep anyar dan nyaman untuk dikunjungi. Harga makanan yang dijual juga relatif terjangkau dibanding Galabo lama. Saat di lokasi lama, ada lebih dari 50 pedagang yang berjualan di Galabo. Setelah melalui kajian dan seleksi, hanya 28 pedagang yang dianggap layak menempati kawasan wisata kuliner tersebut. Selain makanan khas Solo, komitmen pedagang menjaga kebersihan juga jadi penilaian.
Galabo dengan wajah baru memang terlihat lebih tertata dan rapi. Beberapa perusahaan, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mengucurkan dana corporate social responsibility (CSR) untuk pengembangan Galabo. Bank Negara Indonesia (BNI) 46, misalnya, mengucurkan dana hingga Rp 1,7 miliar untuk wisata kuliner. Penataan kawasan juga menargetkan fasilitas tambahan seperti spot selfie. Hiburan yang bertahan sejak pertama kali dibuka adalah penampilan live music oleh musisi lokal asal Solo.