Candi Putih Di Jantung Kota Solo

Kesepian menyergap saat kaki melangkahkan kaki ke gerbang tinggi di salah satu titik di Jl. Ir. Juanda, pertengahan Juli 2018. Kebisingan kendaraan yang lalu lalang di jalan seakan tak terdengar. Biara Dhamma Sundara yang terletak di belakang gerbang mengarah ke dunia yang berbeda. Memasuki kompleks vihara, bangunan utama sangat besar beratap limasan. Bangunan ini dikelilingi oleh empat limasan lain yang lebih kecil. Menaiki tangga menuju bangunan utama, pengunjung akan disambut dengan patung sepasang singa berwarna hitam. Sebelumnya, terdapat relung-relung yang berisi makhluk mitos berupa burung berkepala putih.

Aula utama Vihara Dhamma Sundara berisi arca Buddha bersila berkaki emas dengan telapak tangan kiri terbuka. Posisi tangan disebut Bhumisparsa mudra yang berarti memanggil bumi sebagai saksi. Mudra melambangkan Dhyani Buddha Aksobhya yang menghadap ke timur.
Di kanan dan kirinya terdapat patung seorang murid Buddha dengan kedua tangan ditangkupkan di depan dada. Ada juga beberapa alas dengan tulisan suci yang diletakkan di atas meja salib. Meja dan alas diletakkan di atas patung Buddha.

Keluar dari bangunan utama, di sebelah kanan pengunjung bisa menjumpai candi putih yang berdiri gagah. Bentuk candi ini mirip dengan beberapa candi di Thailand. Stupa besar di puncaknya menjadi ciri khas candi Buddha. Sejumlah stupa yang lebih kecil mengelilingi stupa besar dengan posisi lebih pendek. Relief manusia berdiri dengan berbagai posisi tergambar jelas di dinding candi. Di depannya terdapat patung pendiri Vihara Dhamma Sundara, tokoh terkemuka Kota Solo, Sundara Husea, pendiri Sun Motor Group. Untuk mengunjungi vihara, pengunjung tidak diminta tarif sepeser pun. Hanya saja, karena ini tempat ibadah yang masih digunakan, pengunjung harus sopan, tidak ribut, dan menaati aturan yang tertera. Misalnya melepas alas kaki saat berada di sekitar pura atau di bangunan utama.

RELATED POSTS

LOCATION